Pengikut

Trafik



Site Meter

Pengertian Jagung

Written By Fokus Agrobisnis on Senin, 20 Februari 2012 | 20.55



Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Ciri-ciri:
  1. Panjang
  2. Berisi
  3. Ada buahya
Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Plantae
    • (tidak termasuk) Monocots
    • (tidak termasuk) Commelinids
  • Ordo: Poales
  • Famili: Poaceae
  • Genus: Zea
  • Spesies: Z. mays
  • Nama: binomial

Zea mays ssp. maysL.
Jagung (Zea mays L.)merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Daftar isi

Klasifikasi
Tongkol jagung dengan bulir beraneka warna. 
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Kandungan Giji

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
  1. Kalori : 355 Kalori
  2. Protein : 9,2 gr
  3. Lemak : 3,9 gr
  4. Karbohidrat : 73,7 gr
  5. Kalsium : 10 mg
  6. Fosfor : 256 mg
  7. Ferrum : 2,4 mg
  8. Vitamin A : 510 SI
  9. Vitamin B1 : 0,38 mg
  10. Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun.
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT.

Sumber: Wikipedia

20.55 | 0 komentar | Read More

Okulasi TEKNOLOGI

Written By Fokus Agrobisnis on Sabtu, 18 Februari 2012 | 20.40

OKULASI


Okulasi adalah menempelkan mata tunas tanaman lain kepada batang muda dan dari varietas yang sama, atau antara varietas dalam species. Dengan okulasi sifat-sifat baik dari kedua tanaman (batang bawah dan mata tunas dari batang lain disatukan).





1. Syarat-syarat tanaman batang bawah
  • Mempunyai pertumbuhan yang baik dan perakaran yang kuat.
  • Tahan terhadap kekurangan dan kelebihan air.
  • Berasal dari tanaman yang subur serta tahan terhadap penyakit.
  • Sehingga dapat hidup bersama (compatible).
  • Bibit yang berasal dari biji nuselus dijadikan batang bawah, Seperti Mangga, Belimbing, Lengkeng, Jeruk Rough Lemon (RL) atau Japanesche Citroen (JC), dll.
  • Jenis jeruk ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu penyebaran.
  • Akar dalam tanah cukup lugs, baik secara lateral maupun vertikal.
  • Mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap kekeringan.

  1. Cabang untuk mata tempel yang sesuai untuk okulasi.
  2. Batang bawah yang sudah dikelupaskan kulitnya dan dipotong.
  3. Mata tempel yang sudah jadi.


2. Penyemaian dan pemeliharaan benih batang bawah
  • Penyemaian benih dilakukan dalam bak persemaian atau bedengan.
  • Media persemaian, merupakan campuran pupuk kandang dan pasir yang telah diayak dengan perbandingan 1:1.
  • Media persemaian sudah disuci-hamakan baik secara kimia maupun fisik dan belum pernah ditanami.
  • Persemaian diberi naungan plastik yang dapat dibuka atau ditutup.
  • Setelah benih ditanam di persemaian, disiram setiap hari agar tidak kering.
  • Pemupukan dengan NPK diberikan dengan takaran 2 gr/liter air disiramkan merata.
  • Lakukan pengendalian jika terdapat serangan hama/penyakit.
  • Setelah batang bawah berumur 6 bulan sudah dapat disambung atau diokulasi.

3. Syarat-syarat tanaman batang atas

  • Berproduksi tinggi/berbuah banyak.
  • Bentuk buah baik/sempurna dan rasanya enak.
  • Tahan terhadap hama dan penyakit.
  • Digemari oleh banyak orang karena mempunyai sifat-sifat unggul.
  • Ranting/cabang yang baik berbentuk bulat dan silendris.

4. Peralatan dan bahan-bahan yang perlu disiapkan


  • Pisau okulasi yang tajam dan bersih.
  • Tali plastik atau rafia untuk mengikat mata tempel ke batang bawah.
  • Kain lap untuk membersihkan batang pangkal bawah.
  • Gunting pangkas untuk membuang tunas-tunas liar.




5. Cara kerja

  • Pangkal bawah pohon yang akan ditempel terlebih dahulu dibersihkan dengan kain lap.
  • Kira-kira 20 cm diatas tanah, kulit pohon pangkal bawah dipotong melintang atau diiris seperti bentuk huruf U terbalik.
  • Sebelah kiri dan kanan potongan/irisan kulit dikorek ke bawah dengan ujung pisau sepanjang 3 cm.
  • Bagian kulit yang telah dipotong dan ditoreh itu kemudian diangkat dan dikelupaskan ke bawah sepanjang 3 cm.
  • Kira-kira 2/3 bagian dari kulit yang telah dikelupaskan tadi dipotong dan sisanya yang 1/3 lagi digunakan untuk menjepit kulit mata yang
  • akan ditempelkan.
  • Setelah cabang/dahan untuk batang atas tersedia, mata tunasnya segera disayat dari dahan tersebut. Kulit dahan bermata tunas
  • (eritris) diiris tipis-tipis beserta kayunya sepanjang 3 cm, kemudian dipotong.
  • - Irisan kulit bermata dicongkel dan dilepaskan dengan ujung pisau. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, jangan sampai kulit rusak, robek atau kotor.
  • - Kulit tempelan segera diletakkan pada celah batang bawah yang telah disiapkan hingga benar-benar pas dan dijepit dengan bagian kulit yang disisakan. Cara menaruhnya jangan sampai terbalik.
  • Setelah kulit calon batang atas menempel, tempelan tersebut harus segera diikat. Cara mengikatnya dari bawah ke atas, kira-kira 1 cm diatas tempelan. Mata tunas jangan tertutup oleh tali pengikat tetapi harus tersembul.
  • Setelah 3 minggu sejak penempelan tali ikatan dibuka dan tempelan diperiksa. Apabila keadaannya tetap hijau segar, berarti tempelan berhasil, tetapi bila warnanya coklat atau kuning, berarti penempelan gagal.
  • Apabila tempelan berhasil, batang bawah dilengkungkan atau dipatahkan pada ketinggian 2-3 cm diatas tempelan. Hal ini dimaksudkan agar mata tunas tempelan dapat tumbuh tanpa disaingi oleh tunas-tunas lain.
  • Apabila tempelan tidak jadi masih dapat dibuat tempelan lagi pada tempat yang lain, misalnya di bagian samping atau belakangnya.
  • Setelah tempelan berhasil menjadi tanaman baru dan keadaannya sudah cukup dewasa (jumlah cabang dan ranting cukup serta berdaun banyak untuk berasimilasi) batang yang dilengkungkan atau dipatahkan tadi dipotong miring dan dibuang.
  • Bekas potongan harus dilumuri atau ditutup dengan parafin atau cat.
  • Beberapa lama kemudian tanaman dapat dipindahkan ke dalam kantong plastik hitam (polybag) dan diisi tanah yang dicampur pupuk secukupnya, disirami setiap tanahnya keying.
  • Bibit yang sudah cukup besar dalam kantong plastik siap untuk dipasarkan.






Dari : pustaka-deptan.go.id
20.40 | 0 komentar | Read More

Permasalahan pada kultur jaringan

Written By Fokus Agrobisnis on Kamis, 16 Februari 2012 | 20.37

Dalam kegiatan kultur jaringan tidak sedikit masalah yang dapat muncul sebagai penghambat. Biasanya penghambat muncul dari bahan yang ditanam, lingkungan kultur, maupun manusia yang melakukan.

Masalah-masalah yang sering terjadi dalam kultur jaringan antara lain :

1. Kontaminasi
Kontaminasi adalah gangguan yangsangat umum terjadi dalam kegiatan kultur jaringan. Fenomena kontaminasi sangat beragam, dapat dilihat dari jenis kontaminasinya (bakteri, jamur, virus dll)

2. Pencoklatan
Pencoklstsn (browing) adalah suatu keadaan dimana muncul warna coklat ataau hitam yang menyebabkan tidak terjadi pertumbuhan dan perembangan pada eksplan. Pencoklatan umumnya merupakan tanda akan adanya kemunduran fisiologi eksplan biasanya eksplan akan mati.

3. Vitrifikasi
Biasanya ditandai dengan :
a. terjadinya pertumbuhan yang tidak normal
b. tanaman yang dihasilkan pendek atau tidak normal
c. pertumbuhan batang cenderung ke arah perbesaran diameter
d. tanaman utuhnya menjadi sangat turgescent
e. daunnya tidak memiliki jaringan palisade

4. Variabilitas Genetic
Jika perbanyakan dilakukan untuk perbanyakan bukan dalam kegiatan pemuliaan tanaman. Apabila terjadi banyak variasi genetik maka hal itu akan menjadi kendalan biasanya hal ii terjadi karena :

a. laju multipikasi yang tinggi krena terjadi subkultur berulang yang tidak terjadinya subkultur yang tidak terkontrol

b. penggunaan teknik yang sesuai

5. Pertumbuhan dan Perkembangan
Masalah dalam pertumbuhan eksplan adalah apabila tanaman mmengalami stagnasi. Untuk mencegahnya maka menggunakan bahan tumbuh yang tidak juvenile atau tidak meristematik.

6. Praperlakuan
Praperlakuan dilakukan dalam rangka menghilakan berbagai hambatan yang mungkin muncul, seperti hambatan kemikalis, fisis, biologis. Untuk menangani hambatan yang berupa bahan kimia harus dimulai dengan mengenali senyawa aktif yang ada dalam media, potensi gangguan, proses reaksi, dan alternative pengelolaannya.

7. Lingkungan Mikro
Lingkungan inkubator harus diperhatikan. Terutama pada suhu lingkungan inkubator. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan eksplan pada botol.
20.37 | 0 komentar | Read More

6 Teknik Isolasi Meristem Kentang

Di postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang meristem pada anggrek, nah pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang meristem pada tanaman kentang.

Teknik Isolasi Meristem Kentang

Persiapan bahan tanaman :

1. umbi kentang yang memiliki bobot 30 gram/buah atau umbi yang besar yang besar dipotong dengan berat 20 gram/buah dengan beberapa mata

2. umbi direndam dala 0,03 μm GA3 selama 1 jam

3. umbi diletakan pada pasir yang lembab

4. tunas yang 3-5 cm dipergunakan sebagai bahan awal isolasi meristem

5. tunas dicuci bersih menggunakan diterjen damn disterilkan dalam larutan chlorox 20% selama 7 menit, direndam lagi dalam larutan chlorox 10% selama 10 menit, dibilas dengan aqudes steril. Tunas dipindahkan ka cawan petri steril. Bagian jaringan meristem tunas diambil dengan cara seperti pada pengambilan jaringan meristem kedelai. 

6. media yang digunakan adalah MS + 1 g/L Bactotryptone. Botol disimpan dalam inkubator pada suhu 25o C, panjang penyinaran selama 12 jam/hari, intensitas cahaya 150 lux selam 7 minggu. Plantula yang telah dihasilkan diuji dengna uji elisa. Bila bebas dari virus , plantula dapat disubkultur dengan memotong-motong 1 buku/eksplan, dipindakan kemedia MS + 0,001 mg/L. prosedur diulang tiap 20 hari untuk mendapatkan plantula dalam jumlah banyak
12.19 | 0 komentar | Read More

Agrobisnis Pertanian Buah Naga

Disadari atau tidak, peluang agrobisnis pertanian selalu terbuka lebar. Mengingat kebutuhan akan produk pertanian akan selau meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya populasi dan kebutuhan penduduk. Jadi, peluang bisnis di sektor ini cukup menjanjikan dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Salah satu peluang agrobisnis pertanian yang cukup menjanjikan adalah agrobisnis buah naga. Buah eksotik ini mulai dilirik oleh pelaku usaha karena harga jualnya yang tinggi, perawatannya yang gampang dan peluang pasar yang masih terbuka lebar.

Cukup banyak peluang agrobisnis pertanian buah naga yang cukup potensial. Diantaranya yaitu; bisnis buah segar, bisnis bibit, pasar ekspor, agrowisata dan bisnis produk olahan.

Bisnis Buah Segar
Bisnis buah naga segar cukup menjanjikan. Permintaan pasar lokal selalu ada setiap harinya, meskipun tidak terlalu besar. Biasanya permintaan akan meningkat menjelang perayaan imlek.
Buah naga oleh masyarakat keturunan (etnis tionghoa) biasanya digunakan sebagai buah persembahan kepada para dewa pada perayaan imlek. Sehingga menjelang perayaan imlek permintaan akan buah naga cendrung meningkat hingga 30 s/d 40% dari biasanya.

Harga buah naga segar juga terhitung cukup mahal, berkisar antara Rp. 24.000,- hingga Rp. 30.000,- per kilogram. Satu kilogram buah naga biasanya berisi 2-3 buah naga.

Bisnis Bibit
Budidaya buah naga masih tergolong baru di Indonesia. Namun demikian, minat pekebun untuk mengembangkan komoditas ini cukup tinggi. Bahkan mulai meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, banyak diantara mereka yang terkendala oleh persediaan bibit.

Ini menunjukkan bahwa peluang agrobisnis pertanian bibit buah naga juga memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Tren permintaannya cendrung meningkat setiap tahun. Bibit buah naga juga tidak terbilang murah. Biasanya bibit dihargai per cm ruas batang. Harganya rata-rata Rp. 2.000 s/d Rp. 6.000,- per cm.

Pasar Ekspor
Selain peluang pasar dalam negeri, peluang pasar ekspor juga terbentang luas bagi para pekebun buah naga. Berdasarkan data di internet produksi buah naga taiwan baru mampu memenuhi 30% dari kebutuhan pasar Asia. Ini peluang pasar yang cukup besar untuk dipenuhi. Di samping itu, pasar Eropa dan Amerika juga masih terbuka lebar.

Agrowisata
Tanaman buah naga memiliki perawakan yang cukup unik khas tanaman padang pasir. Tanaman kaktus raksasa ini sangat menarik jika terlihat dalam satu hamparan. Buah yang muncul pada ruas batang dengan warna mencolok, menambah keindahan pada barisan tanaman tersebut.

Selain itu, tanaman ini masih asing di telinga dan mata sebagian orang indonesia. Sehingga sering menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu dari sebagian mereka. Tidak dipungkiri bahwa minat sebagian orang Indonesia masih tergolong besar untuk melakukan studi wisata ke perkebunan buah naga. Sehingga hamparan perkebunan buah naga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata.

Bisnis Produk Olahan
Peluang agrobisnis buah naga tidak hanya terbatas pada bibit dan buah segar. Masih banyak peluang usaha yang ditawarkan oleh komoditi ini. Diantaranya yang masih jarang dilirik adalah usaha produk olahan dengan bahan dasar buah naga segar. Produk olahan tersebut misalnya sirup, jus buah naga, dan produk lain yang mngkin bisa diciptakan dari buah naga segar.
11.37 | 1 komentar | Read More

Tanaman Hias Indoor sebagai penyerap zat berbahaya dalam rumah

Kehadiran tanaman hias indoor dalam ruangan rumah dapat meningkatkan nilai tambah ruangan tersebut. Juga memberikan nilai positip terhadap ruangan itu. Diantara batu dan kayu-kayu pengisi ruangan rumah, penempatan tanaman hias indoor, akan menambah keindahan dan mempermanis ruangan. Sentuhan hijau dari tanaman yang ditempatkan disudut-sudut ruangan, membuat suasana rumah menjadi asri dan segar.

Selain memberikan kesan asri, penempatan tanaman hias indoor dalam ruangan dapat difungsikan sebagai pembatas ruangan, pengarah jalan atau sebagai penutup pemandangan yang kurang baik. Banyak kurang disadari atau dimengerti oleh banyak orang, manfaat yang sangat positip dangan penempatan tanaman hias indoor dalam rumah. Selain hijau daun dapat membuat ruangan menjadi lebih segar, menambah keindahan dan enak dipandang mata. Beberapa jenis tanaman hias indoor dapat menyerap zat berbahaya (polutan) dalam ruangan. Sehingga dapat mengurangi tingkat polusi dalam rumah.

Tidak disadari, rumah yang kita tempati sehari-hari, sebenarnya terjadi polusi udara dalam ruangan. Zat polutan sebagai penyebabnya antara lain asap rokok, debu dari binatang peliharaan, bakteri, gas formaldehida yang dihasilkan oleh karpet dan papan bangunan, serta gas dari kompor. Asap rokok yang utama akan meningkatkan kandungan karbondioksida. Juga menghasilkan gas lain seperti formaldehida, hidrogen sianida dan gas lain yang dapat menyebabkan kanker.

Dengan adanya zat polutan dalam rumah, maka setiap hari akan terhirup dan masuk tubuh kita bersamaan kita bernafas. Dengan kadar yang rendah, tidak menampakkan gejala pada tubuh kita. Namun jika setiap hari zat polutan yang kita hirup bertambah terus, sehingga kadar dalam tubuh juga meningkat, maka akan menimbulkan efek yang kurang sehat. Gejala yang timbul bermacam-macam, tergantung kandungan zat polutan dalam ruangan. Gejala awal yang sering terjadi adalah sakit kepala, besin-bersin, iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Dan pada kadar yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Untuk menekan zat polutan berbahaya dalam ruangan rumah, diperlukan perencanaan yang matang saat pembuatan rumah. Desain ventilasi rumah harus baik, penempatan pintu, cendela dan lubang ventilasi lainnya harus tepat, sehingga sirkulasi udara dalam rumah berjalan baik. Disamping juga penempatan tanaman hias indoor dalam ruangan akan membantu mengurangi zat polutan yang ada. Beberapa jenis tanaman hias indoor dapat difungsikan sebagai penyerap udara kotor dalam ruangan antara lain : Sansiviera, Spatiphylum, Dieffenbachia, Kodaka, Lili Paris, Philodendron, palem kipas. Tanaman hias indoor tersebut dapat ditempatkan pada ruangan-ruangan yang potensi menghasilkan zat polutan seperti, ruang tamu atau ruang keluarga bila penghuninya merokok, dapur dan ruang makan yang banyak terkena asap dan gas dari kompor.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan tanaman hias indoor dalam rumah dapat mengurangi resiko gangguan udara koror minimal 20% dari seluruh gangguan kesehatan. Tanaman hias indoor tesebut dapat menyerap zat polutan dalam udara, sehingga udara dalam rumah lebih bersih untuk pernafasan.

Bagaimanakah rumah anda…!! Sudahkah ditempatkan tanaman dalam ruangan..? Tidak ada kata terlambat. Mari kita mulai sekarang untuk hidup lebih sehat. Terutama untuk anak-nak kita, sebagai aset masa depan.

Tanaman hias yang dapat dikatagorikan sebagai tanaman hias indoor harus mempunyai ketahanan hidup dalam ruangan. Tahan terhadap temperatur ruangan. Tahan terhadap kelembaban yang rendah, sirkulasi udara yang relatif sedikit dan juga harus bisa menyesuaikan dengan ruangan ber AC. Ketahanan dalam ruangan minimal selama 2 minggu.

Kelangsungan hidup tanaman hias dalam ruangan juga ditentukan oleh media tanam yang digunakan. Media tanam untuk tanaman hias indoor harus punya sifat porous, yang dapat menahan sedikit air. Media tanam yang cocok adalah sekam bakar, cacahan pakis, cocopeat atau campuran disesuaikan dengan jenis tanaman hias yang akan ditanam. Juga perlu ditambah humus daun atau pupuk kandang yang telah diproses.

Tidak semua jenis tanaman hias cocok diletakkan dalam ruanganakan sebagai tanaman indoor.  Ada beberapa kriteria untuk memudahkan memilih tanaman hias yang dapat digunkan sebaga tanaman hias dalam ruangan. Kriteria yang perlu dipertimbangkan :

1. Didasarkan atas jenis dan fungsi sebagai tanaman hias indoor.
Tanaman hias ada tanaman hias berbunga dan tanaman hias yang tidak berbunga atau biasa disebut tanaman hias daun. Tanaman hias berbunga dinikmati karena keindahan bungannya misalnya angrek, adenium, mawar. Tanaman hias daun dinikmati karena keindahan corak dan warna daunnya, misalnya anthurium, aglaonema, sanseviera. Jenis tanaman hias yang dapat digunakan sebagai tanaman hias indoor banyak dari tanaman hias daun. Namun juga ada tanaman hias bunga bisa sebagai tanaman hias indoor. Tapi jumlahnya tidak sebanyak tanaman hias daun.

Fungsi sebagai tanaman hias indoor bermacam-macam. Tanaman hias tersebut diletakkan dalam ruangan untuk apa. Sebagai pembatas pandangan, sebagai memperindah sudut ruangan. Untuk pemanis atau memperindah ruangan, tanaman hias yang dipakai harus memenuhi kriteria seperti berdaun unik dan berwarna indah. Sedangkan sebagai pembatas ruangan tanaman hias yang digunakan harus cukup besar dan berdaun lebat.

Beberapa tanaman hias yang dapat digunakan sebagai tanaman hias indoor adalah : dari jenis tanaman hias berbunga; anthurium bunga, begonia, spathiphylum, anggrek. Dari jenis tanaman hias daun; andiantum, aglaonema, sanseviera, caladium, philodendron, cordyline, dracaena dll.

2. Didasarkan daya tahan tanaman.
Tanaman hias memiliki daya tahan yang berbeda-beda terhadap lingkungan. Seperti intensitas cahaya, kelembaban, sirkulasi udara dan temperatur. Tanaman hias yang tahan akan intensitas cahaya matahari yang rendah dapat digunakan sebagai tanaman hias indoor. Juga tahan terhadap udara kering dengan sedikit sirkulasi dan tahan terhadap temperatur sedang serta perbedaan temperatur siang dan malam yang ekstrem.

Namun demikian bukan berarti tanaman tersebut tahan selamanya dalam ruangan. Rotasi tanaman tetap diperlukan. Minimal 2 minggu sekali rotasi dilakukan. Tanaman hias dari dalam ruangan diletakkan kembali diluar. Dengan tujuan untuk memberikan kesegaran dan agar tetap tumbuh dengan baik. Karena fotosintesis tanaman tetap membutuhkan sinar matahari.

3. Didasarkan pada sistem perawatan tanaman.
Perbedaan ketahanan tanaman hias pada lingkungannya, membuat tanaman hias tersebut mempunyai sistem perawatan yang berbeda pula. Rata-rata tanaman hias yang memerlukan intensitas matahari yang tinggi mempunyai sistem perawatan yang paling gampang. Namun demikian jenis tanaman hias indoor, ada juga yang butuh perawatan intensif dan ada yang mudah perawatannya.

11.14 | 1 komentar | Read More